Jumat, 22 Maret 2019

Pelanggaran Hak Cipta Film Benyamin Biang Kerok

HaKI Film Benyamin Biang Kerok

(Sumber : tirto.id)

Siapa sih yang tidak tau film Benyamin Biang kerok? Saya rasa hampir semua masyarakat tau tentang film ini. Maupun film besutan Falcon Picture itu penontonnya tidak mencapai target, tetapi tetap saja film tersebut cukup dikenal dikalangan masyarakat Indonesia.

Penayangan Film Benyamin Biang Kerok pada 1 Maret 2018 cukup membuat masyarakat bernostalgia saat menontonnya. Film itu banyak mendapat gugatan dari pihak penulis cerita  yaitu Syamsul Fuad. Syamsul merupakan penulis dari film berjudul sama yang dirilis pada 1972. Ide cerita dari film itulah kini yang dibuat ulang oleh sutradara Hanung Bramantyo.

Pada 5 Maret 2018, Syamsul mengajukan gugatan atas tuduhan pelanggaran hak cipta terhadap film yang diproduksi Max Pictures dan Falcon Pictures. Namun belum juga perkara itu usai di pengadilan, kini giliran Max Pictures selaku tergugat yang mengajukan gugatan balik.

Berdasarkan dokumen yang diterima Syamsul, Max Pictures menyatakan bahwa gugatan terhadap mereka salah alamat atau ada pihak yang kurang. Seharusnya, PT. LAYARCIPTA KARYAMAS FILM sebagai pemilik hak sepenuhnya atas film Benyamin Biang Kerok juga dilibatkan.

(Sumber : medcom.id)

Di tempat lain komunis Betawi juga mengkritik Film Benyamin Biang Kerok karena menggunakan judul yang pada film tahun 1973. Dalam pernyataan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Perkumpulan Betawi Kita menilai mayoritas narasi, adegan, gaya hidup yang dibawa dalam film karya Hanung itu "tidak hadir pikiran di dalamnya." Komunitas yang mengatasnamakan Betawi itu juga menilai Hanung banyak menjiplak banyak adegan ala Hollywood berlatar spionase seperti James Bond.

Max Pictures dan Falcon Pictures mengklaim hanya menjadi penerima pengalihan dan penyerahan hak kepemilikannya. Mereka sudah membereskan urusan hak cipta dari perusahaan itu sebelum membuat Benyamin Biang Kerok. Selain itu pihak produksi film juga menggugat Syamsul karena pencapaian target yang tidak di harapkan oleh pihak produksi. Syamsul pun di tuntut sebanyak Rp.35 miliar dan immaterial Rp.15.miliar

Falcon Pictures, rumah produksi yang membuat film Benyamin Biang Kerok versi baru, akhirnya buka suara tentang kisruh hak cipta film tersebut. Melalui konsultan hukumnya, Lydia Wongso, Falcon Pictures mengaku sudah membeli hak cipta Benyamin Biang Kerok. Bahkan, telah mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). "Kami sudah membeli dari sekian orang, kami pembeli terakhir. Kami mencatatkan hal tersebut di HaKI. Tiba-tiba Pak Syamsul Fuad mengaku mengklaim dirinya sebagai pencipta," kata Lydia dalam konferensi pers di Kantor Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat sore Pada 5 Maret 2018 lalu, penulis cerita asli Benyamin Biang Kerok , Syamsul Fuad, mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat terhadap Falcon Pictures dan Max Pictures.

Daftar Pustaka :
Muttya, Andi. 2018. Penjelasan Falcon Pictures soal Hak Cipta Film Benyamin Biang Kerok. Dikutip 21 Maret 2019 dari Kompas : https://entertainment.kompas.com/read/2018/04/20/183642010/penjelasan-falcon-pictures-soal-hak-cipta-film-benyamin-biang-kerok

Sabtu, 16 Maret 2019

Hobi Memanah

Bermain Memanah

(Sumber : Arsip UG Archery)

Jika mendengar kata "Memanah", apa yang ada difikiran kalian? membosankan? olahraga orang tua? atau.... enggak menguras keringat?. Ahahaha, itu yang ada difikiran saya sebelum mengenal dunia panahan. Tapi jangan salah sob, disamping olahraga yang terlihat sederhana, tetapi banyak segudang manfaat yang belum tentu kalian dapatkan diolahraga lainnya loh.

Saya mulai mencintai dunia panahan disaat teman saya mengajak mencoba untuk sekedar bermain panahan dengan niat mengerjakan sunnah. Hmm, disaat saya mendengar kata "Panahan", disaat itu juga saya berfikir "Mungkin membosankan", hahaha.  Tetapi semua anggapan saya ternyata salah besar. Bermain panahan itu ternyata asikk dan mempunyai segudang manfaat, ditambah lagi ternyata permainan ini cukup menguras keringat. Disitulah cinta pada pandangan pertama saya muncul :D.
Setelah saya mencoba panahan untuk pertama kalinya, muncul angan - angan "Harus bisa". Beberapa kali saya mencari tempat berlatih hanya untuk sekedar bisa bermain panahan, ternyata cukup sulit mencari tempat berlatihan panahan di Depok.

(Sumber : Arsip UG Archery)

Cukup lelah mencari tempat berlatih, ternyata UG Memanah atau bahasa gaulnya UG Archery sedang membuka penerimaan anggota baru untuk mahasiswa Gunadarma. Disitulah saya menemukan cinta yang hilang, apasihhh :D .. Excited rasanya bisa berlatih memanah lagi, apalagi berlatih di Kampus tercinta Gunadarma. Pertama kalinya saya berlatih di UG Archery, ternyata hampir semua anak panah yang saya lesatkan tidak kena target satupun (Miss). Aneh rasanya kenapa bisa begitu, hari demi hari saya lalui tetap saja anak panah masih miss dari target sasaran, jangankan kuning, kena target aja udah sukur :D. Sepertinya saya tidak bisa hanya belajar di UG Archery, saat itulah saya menemukan salah satu website yang cukup bermanfaat bagi saya yaitu papatembak.com. Ya website papatembak, website yang berisi beraneka ragam teori dan teknik memanah yang benar (Bukan iklan ya sob).

 
(Sumber : papatembak.com)
 
Cukup lama saya membaca tentang bagaimana cara menembak yang benar di website papatembak.com, dari mulai cara memilih bow dan arrow yang benar,spesifikasi bow, sikap disiplin (adab - adab), hingga arrow paradox. Akhirnya saya sudah mulai menemukan filing terhadap busur yang saya pakai. Minggu demi minggu saya rutin berlatih, banyak hal yang saya tanyakan ke UG Archery seputar dunia panahan. Semakin saya berlatih, semakin saya menemukan kecocokan dengan olahraga yang satu ini. 
Sampailah saya pada saat skoring, ini sig deg deg kan bagi saya yang pertama kalinya mencoba panahan. Maupun teknik masih belum benar, alhamdulilah skoring menembus angka 259 maupun masih jauh dari target coach iqbal yaitu 280.

(Sumber : Arsip UG Archery)

Begitu asiknya memanah untuk melatih ketenangan dan konsentrasi, kesabaran juga sangat dituntut dalam olahraga ini. Berbagai umur bisa memainkan olahraga ini, berbedaa dengan olahraga lainnya yang rata rata hanya bisa dimainkan oleh atlit profesional hanya sampai umur 35 th.

Hmm, sebenarnya ini tugas penulisan tentang hobi yang diminati, tetapi entah kenapa saya malah terbawa suasana saat menulis ini :D. Masih banyak sebenarnya cerita dan keasikan memanah yang belum saya sempat jelaskan karena begitu luasnya dunia panahan. Tetapi yang jelas jangan pernah mencoba untuk memulai, apalagi berolahraga panahan.



 (Sumber : Arsip UG Archery)